Senin, 12 September 2011

Are u ready for LOVE,WEDDING,MARRIAGE?

I love this movie!!!!

you are not love me but you only worried about our marriage
Kalimat diatas sempat terucap ketika Charlie marah pada Ava karena tidak memperhatikannya, dan terlalu meributkan masalah perceraian orang tuanya. Selain itu profesi Ava sebagai konsultan pernikahan menuntutnya selalu sibuk mengurusi urusan rumah tangga kliennya dan Charlie merasa terabaikan.

Film ini mengisahkan Inilah konflik sesungguhnya dalam berumah tangga. Betapa mudahnya mengungkapkan LOVE dan Indahnya merencanakan WEDDING namun betapa susahnya menjaga keduanya dalam hal ketiga yaitu MARRIAGE.
Karena ketiganya saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan dalam tiap jenjangnya, betapa jatuh cinta masih tetap diperlukan dalam hari-hari bersama pasangan walaupun itu 50 tahun maupun 100 tahun pun usia perkawinan kita.
Film yang wajib ditonton bagi semua pasangan setidaknya itu yang saya wajibkan sejak kemaren saya menontonnya.
Ga sabar nunggu november ^_^


Kamis, 08 September 2011

Pulang Adalah Perayaan

by; hendradarma
Sesuai dengan tema blog ini "Paso camino" sebuah langkah pertama yang mengawali langkah-langkah berikutnya.

Setiap hal pasti dimulai dengan satu langkah walau terkecil sekalipun. hal apapun yang kita lakukan yang membentuk suatu kejadian baik yang kita rencanakan maupun tidak, penting maupun tidak semua diawali dari satu langkah.
Dan ketika kita lelah untuk berjalan ataupun ingin rehat sejenak rumah akan selalu memanggil kita untuk pulang. Pulang selalu menjadi hal yang dinanti apalagi dalam moment ketika kita mudik. Pulang lebih dari sekedar kembali ke rumah atau kampung halaman. Jika ini hal yang  langka, pulang bisa menjadi semacam perayaan gempita yang dinantikan.. pulang adalah wujud ekspresi merindukan orang yang disayang untuk ikut pula merayakan kegembiraan atas segala hal yang kita peroleh selama perjalanan hingga sebelum kembali kepada mereka.
Mari pulang selagi bisa...


"Teruntuk tiap kota (Jember, Solo, Malang , Jakarta)  yang pernah dan akan selalu menjadi rumah.

Rabu, 07 September 2011

Nasionalisme di GBK




Euforia pertandingan AFF memang selalu membuat bergidik siapa yang berdiri di GBK saat upacara jelang pertandingan dimulai, betapa rasa nasionalisme itu masih ada saat semua berdiri khidmat menyanyikan lagu Indonesia Raya dihadapan lawan dari bangsa lain seolah ingin menunjukkan inilah kami..Indonesia..para garuda-garuda khatulistiwa. Suatu  rasa yang tidak didapatkan jika hanya menonton dari layar kaca, sebuah rasa yang sedikit melecut semangat kebangsaan bahwa Indonesia ada, Indonesia besar dan masih patut diperhitungkan. Rasa yang membuat selalu ingin kembali kesana dimana selama 90 menit dan beberapa menit sebelum maupun sesudahnya seakan tidak pernah ada permusuhan antar suku, ras dan agama, rutinitas hidup ibukota yang pekat pun sejenak dilupakan hingga hanya tinggal satu tujuan berbaur dalam satu gemuruh mendukung para Garuda "Timnas Indonesia".

Senja dari selatan beranda

@ senja dari selatan beranda
Taukah kau.... 
Di temaram senja-senja kita telah kulukiskan getar warna jingga.
Saat putaran roda dunia mulai melambat di gelapnya...
Aku selalu merindukan senja itu
Senja dari selatan beranda masjid kita
Indah dibalik topangan pilarnya 
Selalu berlomba menuju berandanya
Bersama kita tunggu jingga langit saat senja 
Senja  paddle pop kau bilang... habiskan senja menunggu iqomah  kau bilang andai langit ini ada dimana mana...
langit memang ada dimana-mana,, 
namun langit senja paddle pop kita hanya ada disini diantara pilar-pilar masjid  kita 

Kangen... magrib senja paddle pop
Solo 2002-2006

Awan dan langit




"Tak ada perjumpaan yang kebetulan. Tetapi, bagaimana kita menanggapi perjumpaan-perjumpaan ini menentukan kemampuan kita menerima pesan." [James Redfield - The Celestine Prophecy] .

Beberapa waktu terakhir ini sering sekali tercetus kalimat bahwa waktu semakin cepat, "bar turu wes wayahe turu maneh".. benarkah begitu.. setahu saya waktu dalam sehari tetap 24 jam, 1440 menit dan 86400 detik. Namun yang benar-benar terasa adalah betapa cepatnya ritme pertukaran orang yang datang dan pergi di sekitar saya. Orang-orang yang begitu berarti hari ini bisa saja pergi esok hari dan orang yang bukan siapa-siapa sebelumnya bisa saja akan terasa dekat saat yang akan datang. Perjumpaan ini seperti awan yang tak pernah lama menggantung di langit. Untuk sejenak ia akan tergantung dsana, tapi tidak untuk waktu yang lama. Ia akan pergi terbawa angin ke tempat yang lain yang tak pernah saya duga. Dan esok saat hari berganti yang tergantung adalah awan yang lainnya. Tidak ada yang abadi memang di dunia ... namun kesan dan kenangan akan arti perjalanan hidup dan orang-orang di dalamnya kan terus ada dalam hati yang mengabadikan segalanya dengan satu hal yaitu "Rasa". Takdir membawa saya bertemu banyak orang luar biasa dalam hidup yang mengajarkan betapa harus disyukurinya tiap detik kehidupan. Karena seperti apapun saya saat ini adalah sesuatu yang dihadiahkan dari segala hal yang saya lakukan kemarin tentunya dengan tetap melibatkan kuasa Tuhan di dalamnya. Semoga tak pernah jera menjadi lecutan untuk selalu melakukan yang lebih baik lagi tiap harinya. 

"Takdir adalah rajutan dari benang-benang kejadian ("Wuxia)

Tulus itu..

"Tulus itu...memberi tanpa kata tapi..."
Saya belajar ilmu ini dari seseorang
katakanlah dia orang yang paling dekat dengan saya. ketulusan baginya seakan melekat sebagai sebuah sifat yang harus dilakukan.Sifat yang sampai saat ini membuat saya sering merasa malu karena saya pikir kadang saya begitu egois.
sifat ini juga yang dulu diawal perjumpaan kami sering memicu pertengkaran, karena waktu itu saya pikir.."ini orang kok sama sekali ga ada pikiran jelek ma orang".
bayangkan saja..dia bisa memberi semua uangnya ya pada saat ia pun kekurangan uang hanya dengan modal pikiran pasti akan diganti lebih banyak oleh Tuhan.
Hallo...itu emang sunatullah ya....tapi ada berapa persen orang yang masih punya pikiran seperti itu...bahkan saya pun kadang hanya di mood yang tepat bisa mikir gitu(jahat banget ya...^_^).
tapi ini beneran loo...simpel tapi susah dilakuin.Tapi dibalik semua kekurangannya yang lain ini lah saya jatuh hati pada hatinya, hingga detik ini saya masih tersadar bahwa saya memang memilih orang yang tepat. Dan saya rasa menerimanya jauh sebelum orang lain mengakuinya seperti saat ini membawa berkah bagi saya untuk selalu belajar menjadi lebih baik setiap hari. selalu mencoba mengerti bahwa hal yang baik selalu berbuah yang baik...mencoba kuat saat sebenarnya rapuh dan bangkit walaupun berkali kali terjatuh. Tulus menjalani hidup karena takdir memang sudah dibuat namun masih bisa diperjuangkan dengan mempertanggungjawabkan yang baik dalam hidup setiap harinya. Tuhan yang Maha besar memang tak pernah berkedip memandang kita bukan........
Terimakasih Umel ^_^
membawa saya ke titik terbaik ketika bertemu denganmu.